Selasa, 10 April 2012

MOTIVASI KERJA

                                                                     MOTIVASI KERJA


                                                                          BAB I
                                                                 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motivasi sangat penting dalam organisasi karena berkaitan dengan kemampuan (ability), kapasitas (capacity) yang didukung oleh lingkungan, dan itulah yang menentukan tampilan seseorang dalam organisasi. Motivasi merupakan seperangkat gerakan yang mendorong seseorang untuk berperilaku tertentu, dan melalui perilaku yang diharapkan akan memperoleh sesuatu yang dinginkan atau dibutuhkan. Motivasi dapat disebut juga suatu keinginan untuk menampilkan diri sedemikian rupa sehingga seseorang bisa mencapai tujuan individual atau tujuan kelompok (organisasi) secara optimal melalui pemenuhan kebutuhan individual atau kelompok (organisasi).
Untuk lebih lanjutnya,dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian motivasi, proses motivasi, teori motivasi,dan motivasi sebagai dorongan eksternal dan internal.


1.2 Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan motivasi ?
2.    Bagaimana teori dari motivasi ?
3.    Apa yang menjadi Faktor dalam motivasi kerja ?
4.    Bagaimana proses motivasi itu terjadi ?

                                                                               BAB II
                                                                       PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Motivasi Kerja
Determinan yang penting bagi prestasi individu adalah  motivasi. Salah satu definisi yang mengemukakan bahwa motivasi berhubungan dengan (1) arah perilaku, (2) kekuatan respon (yaitu usaha) setelah karyawan memilih mengikuti tindakan tertentu, dan (3) kelangsungan perilaku atau seberapa lama orang tersebut terus berperilaku menurut cara tertentu.  Pandangan lain menyarankan bahwa analisis tentang motivasi harus memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang mendorong dan mengarahkan kegiatan sesorang.  
Pengkajian yang seksama terhadap masing-masing pandangan tersebut, menghasilkan beberapa kesimpulan tentang motivasi :
1.    Para ahli teori menyajikan penafsiran yang sedikit berbeda dan memberi tekanan pada faktor-faktor yang berbeda-beda.
2.    Motivasi berhubungan dengan perilaku dan prestasi.
3.    Motivasi menyangkut tujuan yang terarah.
4.    Perbedaan fisiologis, psikologis, dan lingkungan adalah faktor-faktor yang harus dipertimbangkan.
2.2 Teori Motivasi
    Ada beberapa teori dalam motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:
1)    Teori Motivasi Kebutuhan
Teori ini dikemukakan oleh Abraham A. Maslow yang mengatakan manusia dimotivasi untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang melekat pada setiap diri manusia yang cenderung bersifat bawaan. Motivasi merupakan keinginan, tujuan,kebutuhan dan dorongan.  Kebutuhan tersebut terdiri dari 5 jenis ang terbentuk dalam suatu hierarki pemenuhan kebutuhan. Dalam arti manusia pada dasarnya pertama sekali akan berusaha memenuhi kebutuhan tingkat pertama kemudian, setelah itu, berusaha memenuhi kebutuhan tingkat kedua dan seterusnya. Pemenuhan semua kebutuhan inilah yang menimbulkan motivasi seseorang. Suatu kebutuhan yang sudah terpenuhi tidak merupakan unsur pemotivasi lagi.
Yang merupakan kebutuhan-kebutuhan tesebut sebagai berikut:
•    Kebutuhan Fisik (Physiological), kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi untuk mempertahankan diri sebagai mahkluk fisik seperti, makanan, minuman, dan pakaian.
•     Kebutuhan Rasa Aman (Safety Needs), kebutuhan ini muncul setelah kebutuhan pertama dipenuhi. Kebutuhan ini diindikasikan misalnya, seseorang menabung uang di hari tua, menginginkan pekerjaan tetap dan status tetap, mengasuransikan diri dan lain-lain.
•    Kebutuhan Sosial (Social Needs), kebutuhan ini muncul setelah kebutuhan tingkat pertama dan kedua terpenuhi.kebutuhan ini ditandai dengan keinginan seseorang menjadi bagian atau anggota dari kelompok tertentu, keinginan untuk menjalin hubugan dengan orang lain, atau keinginan untuk membantu orang lain.
•    Kebutuhan Pengakuan (Esteem Needs), kebutuhan yang berkaitan bukan hanya dengan menjadi bagian dari orang lain (masyarakat) melainkan lebih jauh dari itu, yaitu ingin diakui/ dihormati/dihargai orang lain karena kemampuan atau kekuatannya . Kebutuhan ini ditandai dengan keinginan untuk mengembangkan diri,meningkatkan kemandirian,  dan kebebasan.
•    Kebutuhan Perwujudan Diri (Self-Actualization Needs),kebutuhan yang berhubungan dengan perwujudan /penyaluran diri dalam arti kemampuan/minat/potensi diri dalam bentuk nyata di dalam kehidupan. Ini merupakan kebutuhan tingkat tertinggi dari teori maslow kebutuhan ini ditandai dengan hasratindividu menjadi orang yang sesuai dengan keinginannya. 
    Sesuai dengan teori ini, seorang pegawai tidak akan termotivasi berkerja dengan baik apabila pelaksanaan tidaj dapat memenuhi kebutuhannya. Gaji,upah atau uang merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan fisik. Oleh karena itu memberikan gaji yang layak kepada karyawan menjadi faktor motivasional yang penting untuk memenuhi kebutuhan tingkat pertama, meskipun gaji dapat juga menjadi sarana memenuhi kebutuhan yang lain. Kemudian, sesuai dengan teori di atas, apabila kebutuhan fisik terpenuhi, kebutuhan rasa aman akan meningkat. Yang merupakan kebutuhan yang kedua.
2)    Teori X dan Y
    Teori ini dikemukakan oleh McGregor menyatakan bahwa manusia pada dasarnya terdiri dari dua jenis ada jenis manusia X dan jenis manusia Y yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu.
    Jenis manusia X dikatakan jenis manusia yang selalu ingin menghindari pekerjaan apabila mungkin, sedangkan jenis manusia Y menunjukan sifat yang senang bekerja yang diibaratkan bahwa bekerja baginya seperti bermain.Kemudian, jenis manusia tipe X tidak punya inisiatif, senang diarahkan, sedangkan jenis manusia Y adalah sebaliknya.
    Dikaitkan dengan kebutuhan dikatakan bahwa tipe manusia X, apabila mengacu pada hierarki kebutuhan dari maslow, memiliki kebutuhan tingkat rendah, sedangkan tipe Y memiliki kebutuhan tingkat tinggi.
    Berdasarkan teori ini, untuk meningkatkan motivasi seseorang,dapat menerapkan gaya kepemimpinan tertentu sesuai dengan karakteristik bawahan, bagi mereka yang termasuk asumsi X, yaitu orang yang tidak suka bekerja, lebih baik diterapkan gaya pemimpinan direktif. Sedangkan, bagi mereka yang termasuk dalam asumsi Y, leih baik gaya kepemimpinan partisipatif yang diterapkan.
2.3 Faktor Motivasi Kerja
    Faktor Fisik pokok (primer)
Kebutuhan fisik antara lain makan, minum, seks, tidur, udara, dan suhu yang cukup menyenangkan hidup manusia. Oleh karena itu, kebutuhan ini sebenarnya bersifat universal, yang dimiliki semua orang. Sebagai contoh, anak kecil membutuhkan makan, tidur lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Kebutuhan juga dikondisikan oleh praktek sosial.  Apabila makan tiga kali sehari merupakan kebiasaan, maka orang cenderung ingin makan tiga kali, sekalipun dua kali saja telah cukup.
    Faktor Kebutuhan Sosial dan Psikologis (sekunder/sekundery needs)
Kebutuhan sekunder lebih tidak jelas karena mewakili kebutuhan pikiran dan jiwa ketimbang fisik. Kebanyakan kebutuhan ini berkembang pada sat seseorang menginjak dewasa. Contohnya: persaingan, harga diri, penonjolan diri, memberi, memiliki, dan menerima kasih sayang. Kebutuhan sekunder merupakan hal-hal yang memperumit upaya manajer untuk memotivasi para pegawai. Hampir setiap tindakan yang dilakukan para manajer akan mempengaruhi kebutuhan sekunder; oleh karena itu, perencanaan manajemen seyogianya mempertimbangkan dampak setiap tindakan yang diusulkan terhadap kebutuhan sekunder para pegawai.
2.4 Proses Motivasi

                                                                                     BAB III
                                                                                  PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku dan motivasi individual adalah bagian utama dari sistem psikososial organisasi. Teori kepribadian merupakan subdisiplin yang penting dalam psikologi umum yang menekankan orang yang utuh (whole person) dalam lingkungannya dan hubungan antar pribadi yang berjalan.
    Orang-orang itu adalah sama dalam arti bahwa semua perilaku itu (1) disebabkan, (2) digerakkan (motivated) dan (3) berorientasi pada sasaran. Sasaran-sasaran itu berbeda-beda pada setiap orang seperti juga sebab-sebab yang mendasari motivasi itu. Akan tetapi, proses perilaku yang digambarkan oleh ketiga unsur ini, tetap sama untuk semua orang, di semua tempat, dan pada segala waktu.
    Perbedaan individual perilaku ini terutama disebabkan oleh perbedaan persepsi, kognisi, dan motivasi. Proses ini memudahkan evolusi sistem nilai dan pengetahuan perseorangan yang penting untuk menengahi (mediate) rangsangan (stimulus) dengan tanggapan (response). Teori motivasi dapat diklasifikasikan sebagai teori kepuasan atau teori proses. Semua teori tersebut menitikberatkan pada faktor-faktor di dalam orang (seperti kebutuhan, sasaran, motif) yang menggerakkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan perilaku.


                                                         DAFTAR PUSTAKA

Fred luthan, “Organizational Behavior”, Singapore: McGraw-Hill, 1985, h. 183
Gibson, L, James, dkk. 1996 “Organisasi jilid 1 dan 2”. Jakarta : Erlangga
John P. Cambell, Marvin D.Dunnette, Edward E. Lawler III, dan Karl E.Weick, Managerial Behavior, Performace, and Effectiveness (New York : McGraw-Hill, 1970)
J.W. Atkinson, An Introduction to Motivation (Princeton, N.J.: D. Van Nostrand, 1964).
Kast, E, Fremont, dkk. 1995. “Organisasi dan Manajemen edisi ke-4”. Jakarta : Bumi Aksara.
Keith Devis Ph.D,John W.Newstrom Ph.D. 1994. “Perilaku Dalam Organisasi”. Jakarta: Erlangga
Marihot tua Efendi Hariandja. 2005.  “Perilaku Organisasi”, Bandung: UNPARPRESS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Slider(Do not Edit Here!)

Pages

SLIDER WIDGET

Search This Blog

Featured Posts